Senin, 26 Desember 2011

Karakteristik Budaya

Komunikasi dan Bahasa
Sistem Komunikasi, verbal dan non-verbal membedakan satu kelompok dengan kelompok lain.
Contoh : Komunikasi verbal menggunakan kata-kata yang mewakili berbagai aspek realitas individu meliputi asal, kebiasaan, tingkat pengetahuan, intelejensi sampai aspek budaya. Komunikasi non verbal meliputi bahasa tubuh, seperti wajah tangan dan seluruh anggota tubuh bisa digunakan sebagai bahasa simbolik, contoh  mengacungkan jempol berarti oke / persetujuan. Sentuhan contohnya berjabat tangan dapat diartikan kesepakatan kedua belah pihak.
 Solusi : Ketika berada pada budaya lain, sebaiknya kita mempelajari budaya tersebut baik dalam komunikasi verbal / non verbal. Untuk memperkecil kemungkinan discommunication.

Pakaian dan Penampilan
Pakaian, dandanan, perhiasan luar dan dekorasi tubuh berbeda secara kultur.
Contoh : banyak subkultur dari berbagai belahan negara, seperti kimono dari Jepang, pakaian batik khas Indonesia. Adapun penampilan ketika menghadiri pesta pernikahan menggunakan pakaian yang rapi, sebagai tanda menghargai undangan pernikahan tersebut.
Solusi : Sebaiknya kita mempelajari dan menempatkan diri dari segi  pakaian dan penampilan dalam situasi / keadaan tertentu, sebagai cerminan budaya yang baik dan  saling menghargai.

Makanan dan kebiasaan makan
Cara memilih, menyiapkan dan menyajikan makanan sering berbeda antara budaya satu dengan lainnya.
Contoh : Makanan yang disantap orang Korea Selatan umumnya banyak mengandung babi, lain  dengan orang Indonesia mayoritas berpenduduk muslim daging babi merupakan salah satu makanan terlarang. Dan kebiasaan makan orang korea adalah menggunakan sumpit stanless steel, sedangkan kebiasaan makan orang Indonesia adalah makan dengan menggunakan sendok & garpu.
Solusi : Mengetahui dan mempelajari budaya makan dan kebiasaan makan suatu daerah / negara sangat penting, karena pola dan kebiasaan makan merupakan salah satu hal yang sakral, komunikasi antar budaya akan terjalin dengan baik apabila masing2 dapat mengerti karakteristik budaya makan suatu daerah/negara.

Waktu dan kesadaran akan waktu
Kesadaran akan waktu berbeda antara satu budaya dengan budaya lain.
Sebagian orang tepat waktu, sebagian lainnya merelatifkan waktu.
Penandaan terhadap musim juga berbeda antar budaya 
Contoh : Negara Jepang identik berjalan dengan langkah cepat sebagai tanda bahwa mereka sngat menghargai waktu, Sedangkan Indonesia, menghargai waktu belum menjadi budaya, dan cenderung lebih santai.
Solusi : Sebaiknya kita dapat menyesuaikan diri dan waktu suatu kultur setempat, agar komunikasi lintas budaya terjalin baik.

Penghargaan dan pengakuan
Cara mengamati budaya dapat dilakukan dengan memperhatikan cara dan metode memberikan pujian. Dalam budaya tertentu, penggunaan celana panjang identik dengan kedewasaan Dalam subkultur bisnis, terdapat penghargaan untuk mengakui hak-hak istimewa kaum eksekutif, seperti  jamuan makan malam, Contoh : mengucapkan selamat atas keberhasilan karyawan yang menyelesaikan pekerjaannya dengan baik merupakan satu bentuk penghargaan dari kepala perusahaan kepada karyawan. Dan menjamu client bisnis perusahaan dengan baik, berupa jamuan makan malam. Solusi : Bahwa setiap orang membutuhkan pengakuan dan penghargaan yang layak, dengan begitu dianjurkan untuk dapat memahami kultur dan sub kultur suatu daerah.
Hubungan-hubungan
Budaya mengatur hubungan-hubungan manusia dan organisasi
Hubungan diatur berdasarkan usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan, kekayaan, kekuasaan dan kebijaksanaan  Contoh : Budaya timur orang tua sangat dihormati, namun budaya barat terkadang orang tua terabaikan. Solusi : Sebaiknya mempelajari budaya antara satu sama lain, untuk mengurangi discomunication antar kultur. Dan apabila budaya lain bertentangan dengan hati nurani, maka mempelajari dan sikap menghargai adalah komunikasi terbaik dalam suatu hubungan.

Nilai dan Norma
Nilai yang ada dalam sebuah budaya berbeda dengan nilai yang dianut budaya lainnya Berdasarkan sistem nilai, suatu budaya menetapkan norma-norma perilaku masyarakat yang bersangkutan
Contoh : Nilai, masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keramahan, sehingga bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah. sSedangkan budaya barat cenderung individual. Norma, cara makan tidak mengeluarkan bunyi. Sanksi, bila melanggar dianggap tidak sopan.
Solusi : Kita harus memelihara budaya sekelompok dengan baik, sehingga kita dapat lebih menghargai keindahan dan keanekaragaman dan kemampuan manusia.

Rasa diri dan ruang
Ekspresi budaya akan kenyamanan akan berbeda antara satu budaya dengan budaya lainnya. Contoh : Orang Amerika memiliki jarak dan ruang pribadi yang lebih besar antar individu, sementara orang Amerika Latin dan Vietnam menginginkan jarak yang lebih dekat. Solusi : Sebaiknya kita bisa lebih menghargai privasi budaya lain, karena setiap budaya  mengesahkan diri dengan suatu cara yang unik.

Proses mental dan belajar
Beberapa budaya menekankan pengembangan otak dibanding yang lainnya
Pikiran adalah budaya yang terinternalisasikan (Edward Hall).
Contoh : Orang Jerman lebih menekankan logika, sedangkan orang Jepang menolak system barat.
Solusi : Sebaiknya kita tidak boleh merasa budaya kita paling baik, karena semua budaya mempunyai proses berfikir, namun dengan perwujudan yang berbeda.

Kepercayaan dan Sikap
Pada budaya tertentu, kepercayaan pada yang transendental, mempengaruhi sikap
Dalam kontinum spiritual, tradisi religius, disadari atau tidak, mempengaruhi sikap-sikap terhadap kehidupan, kematian, dan hidup sesudah mati
Contoh :.Bangsa primitive cenderung percaya takhayul, namun, sedangkan manusia beragama lebih mengedepankan kepercayaan pada Tuhan.
Solusi : Sebaiknya kita menghargai budaya lain dan menjalankan kepercayaan masing-masing, tanpa harus mengubah aspek budaya lain. Karena tiap budaya saling berkaitan.

Tidak ada komentar: