Sabtu, 03 November 2012

Resume Kapita Selekta Komunikasi

BAB I 
PERKEMBANGAN MUTAKHIR ILMU KOMUNIKASI

1. Perkembangan Mutakhir Ilmu Komunikasi
A. Definisi Komunikasi
Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Watzlawick, Beavin dan Jackson said “we cant not communicate. Bahkan pada saat kita berdoa sekalipun.
Komunikasi berasal dari bahasa latin communico yang artinya membagi. Maksudnya membagi gagasan, ide, atau pikiran. Sedangkan makna lain dalam bahasa inggris, berasal dari kata communication dan dari bahasa belanda communicate, lalau dari bahasa latin communicatio yang berasala dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya sama dalam makna.
Komunikasi akan berlangsung dengan baik apabila selama ada kesamaan makna antara komunikator dan komunikan.Dari berbagai perspektif definisi komunikasi bermacam macam. Dari persfektif filsafat ,mempersoalkan tentang hakikat komunikator/komunikan , dan bagaimana ia menggunakan komunikasi untuk berhubungan dengan alam semesta.
Aristoteles dalam bukunya De Arte Rhetoricamerumuskan komunikasi dalam komponen, yaitu: siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan, dan siapa yang mendengarkan. Dari perspektif psikologi, Hovland, Janis, dan Kelly mendefinisikan komunikasi sebagai “The process by witch an individual(the communicator) transmits stimulus (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience).
Dalam konteks ini psikologi mencoba menganalisis komunikasi antar individu; bagaimana pesan yang disampaikan menjadi stimulus yang menimbulakan respons bagi individu yang lain, bagaimana lambing lambanga dapat bermakna dan bisa mengubah perilaku orang lain. Dari perspektif sosiologi, Collin Cherry mendefinisikan komunikasi sebagai usaha untuk membuat satuan social dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Harnack dan fest mengganggap komunikasi sebagai proses interaksi diantara orang untuk tujuan integrasi intrapersonal dan interpersonal. Edwin Neumann mendefinisikan komunikasi sebagai proses untuk mengubah kelompok manusia menjadi berfungsi.
Dalam ketiga pendapat diatas, menunjukan bahwa sosiologi meneliti komunikasi dalam konteks interaksi social untuk mencapai tujuan tujuan kelompok.Wilbur Scramm dan Harold D . Laswell berpendapat , komunikasi itu akan berhasil apabila pesan yangdisampiakan oleh komunikator cocok dengan kerngka acuan.( frame of experience) , yakni paduan pengalaman dan pengertia (collection of experience and meaning) yang pernah di peroleh dari komunikan. Formulasi komunikasi menurut Harold Lasswell
1. Who( siapa yang berbicara)
2. Says what( apa yang dibicarakan)
3. In which channel(menggunakan saluran apa)
4. To whom ( kepada siapa)
5. With what effect (bagaimana pengaruhnya)
Berdasarkan formulasi tersebut , komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang dapat menimbulkan efek tertentu.The United Aristotelian Description of Communication membagi komponen komponen diatas menjadi sepuluh komponen lagi, yaitu :
1. Source, adalah sumber atau individu yang menyampaikan pesan.
2. Encoding adalah proses penyandian atau pengalihan pikiran ke lambang lambang.
3. Message adalah pesan yang merupakan seperangkat lambang lambang(verbal / kata kata atau nonverbal/gerak gambar dan isyarat) yang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
4. Channel adalah media atau saluran(bisa berupa media cetak atau elektronik) tempat berlalunya pesandari komuikator kepada komunikan.
5. Noise adalah gangguan yang menerpa proses komunikas sebagai akibat diterima atau tidaknya pesan pada diri komunikan.
6. Receiver(komunikan) adalah penerima pesan dai komunikator.
7. Decoding adalah proses penangkapan atau penerimaan pesan oleh komunikan dari komunikator.
8. Receiver Response adalah tanggapan atau seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterimanya pesan.
9. Feedback adalah umpan balik atau tanggapan dari komunikan kepadakomuniator.
10. Context adalahsituasi atau lingkungan yang mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, situasi serius atau santai.

B. Lingkup Ilmu Komunikasi Mutakhir.
1. Bentuk bentuk Komunikasi :
a. Komunikasi intrapersonal (intrapesrsona communication)
b. Komunikasi Antarpersona (interpersonal communication)
c. Komunikasi kelompok (group communication)
d. Komunikasi massa (mass communication)
e. Komunikasi medio ( medio communication)
2. Metode komunikasi
a. Jurnalistik (journalistic)
b. Hubungan masyarakat (public relation)
c. Periklanan (Advertising)
d. Pameran ( exhibition / expositions)
e. Publisitas (publicity)
f. Propaganda
g. Perang urat saraf ( psychological warfare )
h. Penerangan
3. Teknik Komunikasi
a. Komunikasi Informative (informative communication)
b. Komunikasi persuasive (persuasive communication)
c. Hubungan koersif (coersive communication)
d. Hubungan Manusiawi (human relations)
4. Tujuan komunikasi
a. Perubahan Sikap ( attitude change )
b. Perubahan Pendapat ( opinion change)
c. Perubahan perilaku (behavior change)
d. Perubahan Sosial (social change)
5. Fungsi Komunikasi
a. Menyampaikan Informasi (to inform)
b. Mendidik (to educate)
c. Menghibur ( to intertain)
d. Memengaruhi ( to influence)
6. Hambatan Komunikasi
a. Hambatan Sosiologis
b. Hambatan Antropologis
c. Hambatan Psikologis
d. Hambatan Semantik
e. Hambatan mekanis
f. Hambatan Ekologis
g. Hambatan Teknis
h. Hambatan Biologis
7 . Feed Back (unpan balik) Komunikasi
a. Feed back dari dalam diri
b. Feed back dari luar
c. Feed back positif
d. Feed back negative
e. Feed back tingkah laku
f. Feedback kesimpulan ( paraparase sebagai feed back)
8 Bidang Komunikasi Periode Awal
a. Komunikasi social
b. Komunikasi organisasi
c. Komunikasi politik
d. Komunikasi antarbudaya
e. Komunikasi pembangunan
f. Komunikasi lingkungan
g. Komunikasi tradisional
9. Bidang Komunikasi Periode Lanjutan / Konterporer
a. Komunikasi bisnis / perusahaan
b. Komunikasi internasional
c. Komunikasi spiritual
d. Komunikasi transcendental
e. Komunikasi peradaban
f. Komunikasi antar agama
g. Komunikasi pesantren
h. Komunikasi masjid
i. Komunikasi kesehatan
j. Komunikasi pendidikan
k. Komunikasi criminal
l. Komunikasi terminal
m. Komunikasi narapidana

C.Menelusuri Landasan Ilmiah Komunikasi
1. Paradigma Klasik
A. Filsafat sebagai akar Ilmu Komunikasi.
Filsafat merupakan pangkal ilmu pengetahuan yang mengillhami ilmu ilmu lain yng belakangan laih. Begitu juga dengan Komunikasi. Pakar pakar Komunikasi sepakat bahwa landasan inmiah ilmu ilmu komunikasi yang pertama adalah filsafat.
Filsafat melandasi ilmu komuikasi dari domain ethos,pathos, dan logos( Aristoteles dan Plato) . Ethos adalah komponen filsafat yang mengajarkan para ilmuan tetang pentingnya rambu rambu normative dalam pengembangan ilmu yang merupakan kunci utama bagi hubungan antara produk ilmu dan user atau masyarakat.
Pathos merupakan komponen filsafat yang menyangkut unsure afeksi atau emosi atau rasa yang ada pada diri manusia sebagai makhluk yang selalu mencintai keindahan, penghargaan sehingga hidup tidak dirasakan kaku danmonoton.
Logos merupakan komponen filsafat yang membimbing para ilmuan untuk mengambil suatu keputusn berdasarkan pada pemikiran yang bersift nalar dan rasional. Argument argument yanglogis akan menjadi ciri dalam komponen ini.
B. Psikologi sebagai akar Ilmu Komunikasi
Psikologi sesungguhnya meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku tersebut.
Fisher menyebutkan empat ciri pendekatan psikologi pada komunikasi :
1. Penerimaan stimulus secara indrawi (sensory resecption of stimulus)
2. Proses yang mengantarai stimulus dan respons (internal mediation of stimulus)
3. Prediksi respons (prediction of responses)
4. Peneguhan respons (reinforcement of response)
Namun Nina Syam mengatakan bahwa yang paling penting dalam psikologi adalah gejala gejala kejiwaan yang ada pada aliran psikologi, yang sangat bermanfaat untuk menganalisis proses komunikasi intra, manakala orang sedang melakukan proses interpetasi dari suatu stimulus, mulai dari sensasi, asosiasi, persepsi, memori, sampai dengan berfikir, baik untuk pekerjaan mengirim maupun menerima.
C. Sosiologi sebagai akar Ilmu Komunikasi
Piritim Sorokin mengatakanbahwa Sosiologi adalah ilmu untuk mempelajari :
1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macan gejala gejala social
2. Hubungan serta pengaruh timbal balik antara gejala social dan gejala gejala nonsosial
3. Ciri ciri umum semua jenis gejala gejala social .
Singkatnya Sosiologi adalah hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antara gejala yang satu dengan gejala lainnya yang berlangsung dimasyarakat.
Para sosiolog memahami Sosiologi sabagai tatanan kehidupan masyarakat , yang meliputi :
1. Tatanan /susunan kata kata atau gagasan , merupakan budaya yang kita gunakan untuk saling memehami diantara kita
2. Susunan hubungan social sebagai struktur social
3. Susunan masyarakat di lingkunagn fisik(Ekologi)
D. Antropologi sebagai akar Ilmu Komunikasi
Antropologi dapat dipisahkan menjadi dua bagian, Antropologi fisik yang menitik beratkan pada asal usul , warna, dan bentuk fisik manusia, dna Antropologi budaya cenderung menitik beratkan pada perilaku biologis manusiasebagai kesatuan yang konstan dalam suatu budaya yang berbeda beda. Dalam konteks ini Nina Syam mengemukakan konsep budaya yang relevan dengan masalah komunikasi, yakni masalah symbol, bahasa , dan pemaknaan.
Paling tidak ada empat simbol dalam konsep budaya antara lain
  1.  Objek bendera yang melambangkan bangsa, dan uang yang mengambarkan pekerjaan dan komoditi. 
  2. Karakteristik objek dala kultur kita 
  3. Gesture adalah tindakan yang memberi makna simbolis.  
  4. Symbol adalah jarak yang luas dari pembicaraan dan kata kata yang tertulis dalam menyusun bahasa.
2. Paradigma Kotemporer
A. Matematika sebagai akar Ilmu Komunikasi
Dalam Pandangan Konteporer , Ilmu Komunikasi lahir tidak hanya dipengaruhi oleh ilmu ilmu social saja melainkan dipengaruhi ilmu ilmu eksak juga. Dalam konteks ini Nina Syam memahami model matematis Shanon dna Weaver , yang memiliki beberapa gagasan pokok ;
1. Menurut Weaver, istilah komunikasi digunakan pada pengertian yang sangat luas., meliputi semua prosedur ,dimana pemikiran seseorang bisa memengaruhi pikiran orang lain.
2. Menurut Shannon, pada dasarnya teori informasi itu adalah teori perpindahan sinyal(Transmisi).
3. Menurut Schram, komunikasi manusia terdiri dari sejumlah komponen yang berkaitan apabila digabungkan.sistem komunikasimanusia adalah fungsional , bukan structural seperti pendapat Shannon.
Model matematisdari Shanno dan Weaver itu , pada satu sisi dapatdijadikan dasar pengembangan komunikasi konteporer, namun pada sisi lain teori ini bukan tanpa kelemahan dankritik. Kelemahan teori ini hanya memberikan gambarkan proses komunikasi yang bersifat parsial, dan komunikasi dipandang sebagai fenomena yang statis dan satu arah, serta tidak ada ruang feedback dari komunikan kepada komunikator.
B. Fisika sebagai akar Ilmu Komunikasi.
Umumnya para filsuf Komunikasi sepakat akan adanya dua aliran yang berkaitan dengan pandangan tentang pemaknaan meskipun ada perbedaan dalam pengambarannya.
Adanya korespodensi (hubungan bentuk dan isi ) antara entitas pemaknaan yang terjadi diantara dua individu, ini merupakan produk komunikasi. Komunikasi itu sendiri merupakan proses dimana pemaknaan yang sama ada pada dua tempat untuk dua orang.
C. Biologi sebagai akar Komunikasi
Selama 35 tahun terakhir ini ,penelitian dalam biologi, psikologi, dan sosiologi seperti telah diurai sebelumnya, termasuk kedalam penelitian Komunikasi, seperti :gender communication; transexul, gay&lesbian communication ; nonverbal communication. Ini semua termasuk dalam lingkup biologi komunikasi.
E. Kajian Komunikasi Kontemporer
Nina Syam , salah satu guru besar dari Unisersitas Padjajaran telah memelopori kajian ilmu Komunikasi Kontemporer pada tiga besar, yaitu;
a) Komunikasi transcendental
b) Komunikasi spiritual
c) Komunikasi Antarperadaban
Sedangkan Deddy Mulyana lebih concern terhadap kajian kajian;
a) Komunikasi lintas budaya
b) Komunikasi pendidikan
c) Komunikasi kesehatan
d) Komunikasi social
Disamping itu kajian kajian Komunikasi kontemporer dapat memfokuskan perhatiannya terhadap gejala gejala komunikasi pendididkan, Komunikasi kesehatan, Komunikasi antar agama, komunikasi pesantren, komunikasi masjid, komunikasi, terminal, dan lain lain.
Ahli komunikasi barat menarus besar perhatiannya pada kajian kajiankomunikasi kontemporer. Ada kecenderungan bahwa memang Di Barat telah muncul perkembangan tekhnologi komunikasi modern yang sangat cepat, melebihi perkiraan para ilmuan itu sendiri.


BAB II
Isu – Isu Kontemporer Komunikasi

A.    Determinisme Teknologi komunikasi
            Menurut teori McLuhan determinisme teklologi adalah penemuan atau perkembangan teknologi komunikasi yang sebenarnya dapat mengubah kebudayaan manusia. Kalau mau kita lihat saat ini tidak ada satu segi kehidupan manusia pun yang tidak bersinggungan dengan apa yang namanya media massa. Mulai dari ruang keluarga, dapur, sekolah, kantor, pertemanan, bahkan agama, semuanya berkaitan dengan media massa. Hampir-hampir tidak pernah kita bisa membebaskan diri dari media massa dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam bahasa Em Griffin (2003: 344) disebutkan, “Nothing remains untouched by communication technology.
            Medium is the message. Dalam perspektif McLuhan, media itu sendiri lebih penting daripada isi pesan yang disampaikan oleh media tersebut. Misalkan saja, mungkin isi tayangan di televisi memang penting atau menarik, akan tetapi sebenarnya kehadiran televisi di ruang keluarga tersebut menjadi jauh lebih penting lagi. Televisi, dengan kehadirannya saja sudah menjadi penting, bukan lagi tentang isi pesannnya. Kehadiran media massa telah lebih banyak mengubah kehidupan manusia, lebih dari apa isi pesan yang mereka sampaikan.
            Dilema yang kemudian muncul seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi adalah bahwa manusia semakin didominasi oleh teknologi komunikasi yang diciptakannya sendiri. Teknologi komunikasi bukannya dikontrol oleh manusia namun justru kebalikannya, kita yang dikontrol oleh mereka.
            Sebagai contoh, betapa gelisahnya kita kalau sampai terlewat satu episode sinetron kesayangan yang biasanya kita tonton tiap hari. Atau mungkin kalau kita sudah lebih dari seminggu tidak membuka halaman Friendster di internet. Satu hari saja tidak menonton televisi mungkin kita akan merasa betapa kita telah ketinggalan berapa banyak informasi hari itu.

Tekhnologi Komunikasi Dan Informasi
            Teknologi komunikasi dan informasi, atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi komunikasi dan informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, peranti genggam modern (misalnya ponsel).
            Pada dasarnya teknologi komunikasi dan informasi memiliki pengertian yang sama. Teknologi komunikaasi memiliki pengertian, semua bentuk teknologi yang mendukung semua bentuk proses komunikasi. Proses komunikasi disini bias komunikasi tatap muka dalam semua bentuknya, komunikasi kelompok, ataupun komunikasi media massa (Wahyudi, 1991: 243)

1.      Sejarah Perkembangan Teknologi komunikasi

            Teknologi Komunikasi adalah peralatan perangkat keras; struktur-struktur organisasional dan nilai-nilai sosial yang dikoleksi, diproses dan menjadi pertukaran informasi individu-individu dengan individu - individu lainnya. Kronologis per kembangan komunikasi antar manusia antara lain :
a.       Periode I Periode tulisan, 400 SM – Sekarang
Tahun 4000 SM orang Sumeria mulai menulis di tanah liat. Tahin 1041, Pi Sheng (Cina) menemukan alat cetak buku sederhana. Namun Pada Tahun 1241 di Korea masih menggunakan tanah liat sebagai alat tulis.
b.      Periode II Periode cetakan, 1456 – Sekarang.
Tahun 1456, kitab suci guttenberg dicetak dengan cetakan besi yang dilakukan dengan mesin hand press. Tahun 1833 sirkulasi media massa diawali dengan surat kabar Penny Press – The Newyork Sun.
c.       Periode III Periode tlekomunikasi, 1844 – Sekarang.
Tahun 1880, Heinrich Hertz menemukan elektromagnetik. Tahun 1844, Samuel Morse pertama kali mengirim pesan denngan telegraf. Tahun 1876, Alexander Graham Bell pertama kali mengirim pesan dengan telepon. Sampai pada akhirnya tahun 1941, siaran komersial televise pertama.
d.      Periode IV Periode komunikasi 2 arah, 1946 – Sekarang.
Tahun 1946, Kerangka dasar computer dengan 18.000 vacuum tube pertama kali dibuat oleh University of Pennsylvenia.

2. Bahasa Teknologi Komunikasi dan Informasi
            Pers sebagai salah satu bentuk media, tentu saja mengimplikasikan sungsi mediasi antara masyarakat dunia. pada fase tertentu, pelaksanaan tugas perancangan informasi itu mendorong lahirnya fenomena institusi baru dari pers, yakni bahasa. media berfungsi menjadi penerjemah kita dalam membuat pelbagai pengalaman (ex-perience) sosial dan perubahan sosial, yang menyediakan kita berbagai instruksi dan arahan sosial.
            Model-model teori komunikasi massa antara lain mengembangkan bagian media content and structure. McLuhan dan Harold Adams Innis mengolah arahan isi dan struktur media sebagai bagian  yang menekankan pengiriman (sending) dari proses komunikasi massa, dan akhir keseluruhan prosesnya kemudian melahirkan upaya penyandian (encoding).
            Kata-kata seringkali berarti seluruh rangkaian tindakan, pikiran, perasaan dan akibat, tulis Walter Lippmann (1992: 57-70) ketika mengupas opini umum melalui sudut pandang pengalaman kewartawanannya di dalam realitas pers politik Amerika paruh pertama abad ke-20. melalui buku tua Lippmann, jurnalisme dijelaskan sebagai institusi yang memproduksi kecepatan kata-kata, dan kejelasan makna.

B.    Seorang Jurnalis
            Profesi seorang wartawan atau jurnalis adalah profesi terhormat karena profesi ini menuntut pengetahuan dan keahlian dalam melaksanakan tugasnya.tugas mulia ini jangan sampai dinodai oleh segelintir orang yang dapat mencenderai citra wartawan secara keseluruhan. untuk itu, peningkatan terhadapdisiplin profesi harus teus diupayakan dan dipegang teguh oleh semua wartawan.

C.    Politik Media Dalam RUU APP
Isu tentang lahirnya Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi (RUU APP) telah menarik perhatian semua komponen bangsa, baik kaum agamawan, politisi, aktivis organisasi, kaum selebritas, pemilik modal, kapitalis, maupun komponen bangsa lainnya. Pro dan kontra tentang RUU APP ini telah menarik perhatian media untuk mengonstruksi realitas yang ramai terjadi dikalangan masyarakat saat itu.
1.      Melindungi Bangsa dari Dekadensi Moral
Niat awal munculnya gagasan perlunya RUU APP adalah untuk melindungi segenap bangsa dari dekadensi moral yang selama ini sudah berada pada titik nadir yang menggelisahkan. Banyak kasus pemerkosaan yang terjadi di negeri ini setelah pelakunya menyaksikan film porno. Mengamati peristiwa-peristiwa tersebut, menunjukan bahwa dampak negative dari tayangan pornografi dan pornoaksi bukan hanya isapan jempol, melainkan realitas yang dari waktu ke waktu semakin meningkat.
 Dengan moralitas bangsa yang baik, kita akan menjadi bangsa yang kuat dan tahan uji dalam menghadapi berbagai tantangan globalisasi dan modernitas. Demikian pula dengan memiliki generasi yang kuat, nasib bangsa ke depan akan lebih cerah- kesejahteraan lahir batin akan tercapai.

 Komunikasi Antarbudaya Dalam Perspektif Teori Interaksi Simbolik

            Menurut Mulyana dan Rakhmat (1993:13) mengemukakan bahwa sebelum perilaku dikatakan sebagai sebuah pesan, terlebih dahulu perilaku itu harus memenuhi dua syarat, yaitu perilaku harus diobservasi oleh seseorang dan selanjutnya perilaku harus mengandung makna. Pesan verbl terdiri dari kata yang terucap atau tertulis (berbicara dan menulis adalah perilaku yang menghasilkan kata), sedangkan pesan non-verbal adalah seluruh gerakan anggota badan. Menurut Harold Lasswell dia menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur, yakni komunikator (penyampai pesan), pesan, media, komunikan dan efek (akibat). Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui sebuah media yang menimbulkan efek tertentu. Paradigma Lasswell ini lebih relevan dengan termisnologi komunikasi massa, karena media massa (media cetak ataupun elektronika) menjadi alat penting dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Menurut Aristoteles menyatakan bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan atau menurut paradigma Carl I.Hovland komunikasi adalah prosesseotamg individu (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dengan lambang kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain (komunikan).

A. Komunikasi Antar Budaya
            Menurut Collier dan Thomas (Jandt,1998:37) mendefinisikan komunikasi antarbudaya adalah komunikasi di antara orang yang memiliki identitas berbeda dari budaya lain. Komukasi antarbudaya adalah suatu bentuk komunikasi di mana sumber pesan dan penerimanya berasal dari budaya yang berbeda: perbedaan karakteristik perilaku, nilai atau norma budaya yang dianut, keyakinan, simbol verbal dan non-verbal yang digunakan. Komunikasi antarbudaya akan lebih dipahami sebagai perbedaan budaya dalam mempersepsi objek sosial dan kejadian yang ada. Budaya mempengaruhi proses persepsi sedemikan rupa sehingga kita memiliki tatanan sosial yang bergantung pada budaya. Hambatan komunikasi yang disebabkan oleh perbedaan persepsi ini dapat dikurangi dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap faktor budaya yang berbeda yang disertai dengan menghilangkan prasangka rasial dan kesukuan yang dapat menghambat komunikasi antarbudaya. Dengan mengarungi perbedaan itu maka komunikasi antarbudaya akan berlangsung komunikatif. Menurut Stewart L.Tubis dan Sylvia Moss (1996:236) mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya dapt terjadi dalam konteks komunikasi apapun, mulai dari komunikasi antarpersona hingga komunikasi organisasi, dan komunikasi massa.

 Kendala – Kendala Komunikasi Antar Budaya
            Menurut Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss (1996) ada beberapa prinsip yang dikemukakan para teoretisi berkenaan dengan komunikasi antarbudaya, yaitu :
·         Suatu sistem sandi bersama yang terdiri dari dua aspek, verbal dan nonverbal. Sarbaugh berpendapat bahwa tanpa suatu sistem bersama, komunikasi tidak mungkin terjadi secara efektif, akan terdapat berbagai tingkat perbedaan. Semakin sedikit persamaan sandi, semakin sedikit komunikas yang mungkin terjadi.
·         Kepercayaan dan perilaku yang berlainan di antara pihak yag berkomunikasi, merupakan dasar bagi mereka (orang yang berkomunikasi) dalam memberikan respons yang berbeda dan kepercayaan serta perilaku kita mempengaruhi persepsi kita terhadap orang lain.
·         Tingkat mengetahui dan menerima kepercayaab serta perilau orang lain. Ada dua kompenen tingkat mengetahui dan menerima kepercayaan serta orang lain : pengetahuan dan penerimaan. Bukanlah sekedar pengetahuan mengenai perbedaan saja yang dapat menimbulkan masalah, melainkan tingkat penerimaan kita pun dapat menimbulkan
masalah.

1.      Pesan Verbal
Pesan verbal, yaitu pesan yang berbentuk bahasa lisan ataupun tulisan. Perbedaan bahasa akan menjadi kendala dalam berkomunikasi. Menurut Stewart, perbedaan bahasa dapat menukik lebih jauh lagi daripada kekacauan dalam penerjemahan.

2.      Pesan Nonverbal
Pesan nonverbal, yaitu pesan yang berbentuk isyarat, gerak, sikap, dan gambar. Beberapa budaya memperlakukan faktor nonverbal seperti penggunaan waktu dan ruang secara berbeda dan isyarat nonverbal untuk memperoleh informasi mengenai makna pesan verbal.
3.      Norma
Norma adalah aturan mapan tentang perilaku yang diterima dan layak serta norma budaya di suatu negara berbeda dengan negara lain.
4.      Peranan
Peranan adalah perangkat norma yang berlaku bagi kelompok yang spesifik dalam suatu masyarakat dan peranan juga sangat bervariasi dalam berbagai budaya. Perbedaan peranan pria dan wanita merupakan perbedaan yang paling nyata dalam hubungan manusia.
5.      Kepercayaan dan Nilai
Kepercayaan dan nilai adalah nilai universal yang dianut oleh suatu budaya tertentu, dan mereka menaati nilai tersebut. Penelitian lintas-budaya terbaru menunjukkan bahwa terkadang sistem kepercayaan dan nilai dapat memperbaiki kemampuan kita untuk menyesuaikan diri ketika tinggal di sebuah negeri lain.
6.   Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah kecenderungan menghakimi nilai, adat istiadat, dan perilaku atau aspek budaya lain dengan menggunakan nilai, adat, istiadat, perilaku atau aspek budaya kelompok kita sendiri sebagai standar penilaian. Tetapi etnosentrise bisa sangat mengganggu persahabatan dan persaudaraan diantara kita dan masyarakat harus menjauhi sikap etnosentrisme tersebut dengan cara mencari persamaan dan memperkecil perbedaan diantara budaya yang berbeda tersebut, sehingga bisa saling menghargai dan menghormati satu sama lainnya.
7.      Stereotip
Stereotip adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan bedasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat atau generalisasi berdasarkan pengalaman orang terbatas. Menurut Hamilton disamping menciptakan pengharapan mengenai bagaimana orang yang berperilaku, juga sering menimbulkan ramalan yang dipenuhi sendiri karena kita bertindsk berdasarkan informasi yang kita percayai sebagai kebenaran. 

B.     Perspektif Teori Interaksi Simbolik
            Proses interaksi pikiran manusia adalah bentuk interaksi dengan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan nya. Pikiran berfungsi mewujudkan diri yang disebut aktivitas pikiran. Komunikasi antarbudaya dengan interaksi simbolik memiliki kesamaan yang mendasar yaitu terletak pada simbol yang digunakan yang menggunakan simbol verbal (kata) ataupun simbol nonverbal (gerak – gerik anggota badan) sedangkan perbedaan nya terletak pada implementasi komunikasinya. Menurut Sudjarwo teori interaksi simbolik menekan pada kemampuan individu untuk berinteraksi menggunakan simbol dan memaksakan definisi realitas subjektif mereka sendiri terhadap situasi sosial yang mereka hadapi dan menurut Judistira mengatakan bahwa teori interaksi simbolik itu memfokuskan kepada asal interaksi, yaitu aktivitas sosial yang bersift dinamis dalam kehidupan individu. Dengan demikian prespektif interaksi simbolik terhadap komunikasi antarbudaya adalah bahwa komunikasi antarbudaya lebih luas cakupannya, bahkan lebih rumit dalam implementasinya karena memerhatikan budaya, keyakinan, dan filosofi dan berbeda. Begitu pula proses pemaknaan simbolnya memerlukan kecerdasan pemikiran dan ketelitian menarik stimulus sehingga komunikasi akan berlangsung komunikatif serta efektif.


*************