BAB I
PERKEMBANGAN MUTAKHIR ILMU KOMUNIKASI
1. Perkembangan Mutakhir Ilmu Komunikasi
A. Definisi Komunikasi
Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Watzlawick, Beavin dan Jackson said “we cant not communicate. Bahkan pada saat kita berdoa sekalipun.
Komunikasi
berasal dari bahasa latin communico yang artinya membagi. Maksudnya
membagi gagasan, ide, atau pikiran. Sedangkan makna lain dalam bahasa
inggris, berasal dari kata communication dan dari bahasa belanda
communicate, lalau dari bahasa latin communicatio yang berasala dari
kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya sama dalam makna.
Komunikasi akan berlangsung dengan baik apabila selama ada kesamaan makna antara komunikator dan komunikan.Dari
berbagai perspektif definisi komunikasi bermacam macam. Dari persfektif
filsafat ,mempersoalkan tentang hakikat komunikator/komunikan , dan
bagaimana ia menggunakan komunikasi untuk berhubungan dengan alam
semesta.
Aristoteles
dalam bukunya De Arte Rhetoricamerumuskan komunikasi dalam komponen,
yaitu: siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan, dan siapa yang
mendengarkan. Dari
perspektif psikologi, Hovland, Janis, dan Kelly mendefinisikan
komunikasi sebagai “The process by witch an individual(the communicator)
transmits stimulus (usually verbal) to modify the behavior of other
individuals (the audience).
Dalam
konteks ini psikologi mencoba menganalisis komunikasi antar individu;
bagaimana pesan yang disampaikan menjadi stimulus yang menimbulakan
respons bagi individu yang lain, bagaimana lambing lambanga dapat
bermakna dan bisa mengubah perilaku orang lain. Dari
perspektif sosiologi, Collin Cherry mendefinisikan komunikasi sebagai
usaha untuk membuat satuan social dari individu dengan menggunakan
bahasa atau tanda. Harnack dan fest mengganggap komunikasi sebagai
proses interaksi diantara orang untuk tujuan integrasi intrapersonal dan
interpersonal. Edwin Neumann mendefinisikan komunikasi sebagai proses
untuk mengubah kelompok manusia menjadi berfungsi.
Dalam
ketiga pendapat diatas, menunjukan bahwa sosiologi meneliti komunikasi
dalam konteks interaksi social untuk mencapai tujuan tujuan kelompok.Wilbur
Scramm dan Harold D . Laswell berpendapat , komunikasi itu akan
berhasil apabila pesan yangdisampiakan oleh komunikator cocok dengan
kerngka acuan.( frame of experience) , yakni paduan pengalaman dan
pengertia (collection of experience and meaning) yang pernah di peroleh
dari komunikan. Formulasi komunikasi menurut Harold Lasswell
1. Who( siapa yang berbicara)
2. Says what( apa yang dibicarakan)
3. In which channel(menggunakan saluran apa)
4. To whom ( kepada siapa)
5. With what effect (bagaimana pengaruhnya)
Berdasarkan
formulasi tersebut , komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang dapat menimbulkan efek
tertentu.The United Aristotelian Description of Communication membagi komponen komponen diatas menjadi sepuluh komponen lagi, yaitu :
1. Source, adalah sumber atau individu yang menyampaikan pesan.
2. Encoding adalah proses penyandian atau pengalihan pikiran ke lambang lambang.
3. Message
adalah pesan yang merupakan seperangkat lambang lambang(verbal / kata
kata atau nonverbal/gerak gambar dan isyarat) yang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator.
4. Channel
adalah media atau saluran(bisa berupa media cetak atau elektronik)
tempat berlalunya pesandari komuikator kepada komunikan.
5. Noise adalah gangguan yang menerpa proses komunikas sebagai akibat diterima atau tidaknya pesan pada diri komunikan.
6. Receiver(komunikan) adalah penerima pesan dai komunikator.
7. Decoding adalah proses penangkapan atau penerimaan pesan oleh komunikan dari komunikator.
8. Receiver Response adalah tanggapan atau seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterimanya pesan.
9. Feedback adalah umpan balik atau tanggapan dari komunikan kepadakomuniator.
10. Context
adalahsituasi atau lingkungan yang mencakup rasa persahabatan atau
permusuhan, formalitas atau informalitas, situasi serius atau santai.
B. Lingkup Ilmu Komunikasi Mutakhir.
1. Bentuk bentuk Komunikasi :
a. Komunikasi intrapersonal (intrapesrsona communication)
b. Komunikasi Antarpersona (interpersonal communication)
c. Komunikasi kelompok (group communication)
d. Komunikasi massa (mass communication)
e. Komunikasi medio ( medio communication)
2. Metode komunikasi
a. Jurnalistik (journalistic)
b. Hubungan masyarakat (public relation)
c. Periklanan (Advertising)
d. Pameran ( exhibition / expositions)
e. Publisitas (publicity)
f. Propaganda
g. Perang urat saraf ( psychological warfare )
h. Penerangan
3. Teknik Komunikasi
a. Komunikasi Informative (informative communication)
b. Komunikasi persuasive (persuasive communication)
c. Hubungan koersif (coersive communication)
d. Hubungan Manusiawi (human relations)
4. Tujuan komunikasi
a. Perubahan Sikap ( attitude change )
b. Perubahan Pendapat ( opinion change)
c. Perubahan perilaku (behavior change)
d. Perubahan Sosial (social change)
5. Fungsi Komunikasi
a. Menyampaikan Informasi (to inform)
b. Mendidik (to educate)
c. Menghibur ( to intertain)
d. Memengaruhi ( to influence)
6. Hambatan Komunikasi
a. Hambatan Sosiologis
b. Hambatan Antropologis
c. Hambatan Psikologis
d. Hambatan Semantik
e. Hambatan mekanis
f. Hambatan Ekologis
g. Hambatan Teknis
h. Hambatan Biologis
7 . Feed Back (unpan balik) Komunikasi
a. Feed back dari dalam diri
b. Feed back dari luar
c. Feed back positif
d. Feed back negative
e. Feed back tingkah laku
f. Feedback kesimpulan ( paraparase sebagai feed back)
8 Bidang Komunikasi Periode Awal
a. Komunikasi social
b. Komunikasi organisasi
c. Komunikasi politik
d. Komunikasi antarbudaya
e. Komunikasi pembangunan
f. Komunikasi lingkungan
g. Komunikasi tradisional
9. Bidang Komunikasi Periode Lanjutan / Konterporer
a. Komunikasi bisnis / perusahaan
b. Komunikasi internasional
c. Komunikasi spiritual
d. Komunikasi transcendental
e. Komunikasi peradaban
f. Komunikasi antar agama
g. Komunikasi pesantren
h. Komunikasi masjid
i. Komunikasi kesehatan
j. Komunikasi pendidikan
k. Komunikasi criminal
l. Komunikasi terminal
m. Komunikasi narapidana
C.Menelusuri Landasan Ilmiah Komunikasi
1. Paradigma Klasik
A. Filsafat sebagai akar Ilmu Komunikasi.
Filsafat
merupakan pangkal ilmu pengetahuan yang mengillhami ilmu ilmu lain yng
belakangan laih. Begitu juga dengan Komunikasi. Pakar pakar Komunikasi
sepakat bahwa landasan inmiah ilmu ilmu komunikasi yang pertama adalah
filsafat.
Filsafat
melandasi ilmu komuikasi dari domain ethos,pathos, dan logos(
Aristoteles dan Plato) . Ethos adalah komponen filsafat yang mengajarkan
para ilmuan tetang pentingnya rambu rambu normative dalam pengembangan
ilmu yang merupakan kunci utama bagi hubungan antara produk ilmu dan
user atau masyarakat.
Pathos
merupakan komponen filsafat yang menyangkut unsure afeksi atau emosi
atau rasa yang ada pada diri manusia sebagai makhluk yang selalu
mencintai keindahan, penghargaan sehingga hidup tidak dirasakan kaku
danmonoton.
Logos
merupakan komponen filsafat yang membimbing para ilmuan untuk mengambil
suatu keputusn berdasarkan pada pemikiran yang bersift nalar dan
rasional. Argument argument yanglogis akan menjadi ciri dalam komponen
ini.
B. Psikologi sebagai akar Ilmu Komunikasi
Psikologi
sesungguhnya meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi
mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan
proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku tersebut.
Fisher menyebutkan empat ciri pendekatan psikologi pada komunikasi :
1. Penerimaan stimulus secara indrawi (sensory resecption of stimulus)
2. Proses yang mengantarai stimulus dan respons (internal mediation of stimulus)
3. Prediksi respons (prediction of responses)
4. Peneguhan respons (reinforcement of response)
Namun
Nina Syam mengatakan bahwa yang paling penting dalam psikologi adalah
gejala gejala kejiwaan yang ada pada aliran psikologi, yang sangat
bermanfaat untuk menganalisis proses komunikasi intra, manakala orang
sedang melakukan proses interpetasi dari suatu stimulus, mulai dari sensasi, asosiasi, persepsi, memori, sampai dengan berfikir, baik untuk pekerjaan mengirim maupun menerima.
C. Sosiologi sebagai akar Ilmu Komunikasi
Piritim Sorokin mengatakanbahwa Sosiologi adalah ilmu untuk mempelajari :
1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macan gejala gejala social
2. Hubungan serta pengaruh timbal balik antara gejala social dan gejala gejala nonsosial
3. Ciri ciri umum semua jenis gejala gejala social .
Singkatnya Sosiologi adalah hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antara gejala yang satu dengan gejala lainnya yang berlangsung dimasyarakat.
Para sosiolog memahami Sosiologi sabagai tatanan kehidupan masyarakat , yang meliputi :
1. Tatanan /susunan kata kata atau gagasan , merupakan budaya yang kita gunakan untuk saling memehami diantara kita
2. Susunan hubungan social sebagai struktur social
3. Susunan masyarakat di lingkunagn fisik(Ekologi)
D. Antropologi sebagai akar Ilmu Komunikasi
Antropologi
dapat dipisahkan menjadi dua bagian, Antropologi fisik yang menitik
beratkan pada asal usul , warna, dan bentuk fisik manusia, dna
Antropologi budaya cenderung menitik beratkan pada perilaku biologis
manusiasebagai kesatuan yang konstan dalam suatu budaya yang berbeda
beda. Dalam konteks ini Nina Syam mengemukakan konsep budaya yang
relevan dengan masalah komunikasi, yakni masalah symbol, bahasa , dan
pemaknaan.
Paling tidak ada empat simbol dalam konsep budaya antara lain
- Objek bendera yang melambangkan bangsa, dan uang yang mengambarkan pekerjaan dan komoditi.
- Karakteristik objek dala kultur kita
- Gesture adalah tindakan yang memberi makna simbolis.
- Symbol adalah jarak yang luas dari pembicaraan dan kata kata yang tertulis dalam menyusun bahasa.
2. Paradigma Kotemporer
A. Matematika sebagai akar Ilmu Komunikasi
Dalam
Pandangan Konteporer , Ilmu Komunikasi lahir tidak hanya dipengaruhi
oleh ilmu ilmu social saja melainkan dipengaruhi ilmu ilmu eksak juga.
Dalam konteks ini Nina Syam memahami model matematis Shanon dna Weaver ,
yang memiliki beberapa gagasan pokok ;
1. Menurut
Weaver, istilah komunikasi digunakan pada pengertian yang sangat luas.,
meliputi semua prosedur ,dimana pemikiran seseorang bisa memengaruhi
pikiran orang lain.
2. Menurut Shannon, pada dasarnya teori informasi itu adalah teori perpindahan sinyal(Transmisi).
3. Menurut
Schram, komunikasi manusia terdiri dari sejumlah komponen yang
berkaitan apabila digabungkan.sistem komunikasimanusia adalah fungsional
, bukan structural seperti pendapat Shannon.
Model
matematisdari Shanno dan Weaver itu , pada satu sisi dapatdijadikan
dasar pengembangan komunikasi konteporer, namun pada sisi lain teori ini
bukan tanpa kelemahan dankritik. Kelemahan teori ini hanya memberikan
gambarkan proses komunikasi yang bersifat parsial, dan
komunikasi dipandang sebagai fenomena yang statis dan satu arah, serta
tidak ada ruang feedback dari komunikan kepada komunikator.
B. Fisika sebagai akar Ilmu Komunikasi.
Umumnya
para filsuf Komunikasi sepakat akan adanya dua aliran yang berkaitan
dengan pandangan tentang pemaknaan meskipun ada perbedaan dalam
pengambarannya.
Adanya
korespodensi (hubungan bentuk dan isi ) antara entitas pemaknaan yang
terjadi diantara dua individu, ini merupakan produk komunikasi.
Komunikasi itu sendiri merupakan proses dimana pemaknaan yang sama ada
pada dua tempat untuk dua orang.
C. Biologi sebagai akar Komunikasi
Selama
35 tahun terakhir ini ,penelitian dalam biologi, psikologi, dan
sosiologi seperti telah diurai sebelumnya, termasuk kedalam penelitian
Komunikasi, seperti :gender communication; transexul, gay&lesbian
communication ; nonverbal communication. Ini semua termasuk dalam
lingkup biologi komunikasi.
E. Kajian Komunikasi Kontemporer
Nina
Syam , salah satu guru besar dari Unisersitas Padjajaran telah
memelopori kajian ilmu Komunikasi Kontemporer pada tiga besar, yaitu;
a) Komunikasi transcendental
b) Komunikasi spiritual
c) Komunikasi Antarperadaban
Sedangkan Deddy Mulyana lebih concern terhadap kajian kajian;
a) Komunikasi lintas budaya
b) Komunikasi pendidikan
c) Komunikasi kesehatan
d) Komunikasi social
Disamping
itu kajian kajian Komunikasi kontemporer dapat memfokuskan perhatiannya
terhadap gejala gejala komunikasi pendididkan, Komunikasi kesehatan,
Komunikasi antar agama, komunikasi pesantren, komunikasi masjid,
komunikasi, terminal, dan lain lain.
Ahli
komunikasi barat menarus besar perhatiannya pada kajian
kajiankomunikasi kontemporer. Ada kecenderungan bahwa memang Di Barat
telah muncul perkembangan tekhnologi komunikasi modern yang sangat
cepat, melebihi perkiraan para ilmuan itu sendiri.
BAB II
Isu – Isu Kontemporer Komunikasi
A.
Determinisme Teknologi komunikasi
Menurut teori McLuhan determinisme teklologi adalah penemuan atau
perkembangan teknologi komunikasi yang sebenarnya dapat mengubah kebudayaan
manusia. Kalau mau kita lihat saat ini tidak ada satu segi kehidupan manusia
pun yang tidak bersinggungan dengan apa yang namanya media massa. Mulai dari
ruang keluarga, dapur, sekolah, kantor, pertemanan, bahkan agama, semuanya
berkaitan dengan media massa. Hampir-hampir tidak pernah kita bisa membebaskan
diri dari media massa dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam bahasa Em Griffin
(2003: 344) disebutkan, “Nothing remains untouched by communication technology.
Medium is the message. Dalam perspektif McLuhan, media
itu sendiri lebih penting daripada isi pesan yang disampaikan oleh media
tersebut. Misalkan saja, mungkin isi tayangan di televisi memang penting atau
menarik, akan tetapi sebenarnya kehadiran televisi di ruang keluarga tersebut
menjadi jauh lebih penting lagi. Televisi, dengan kehadirannya saja sudah
menjadi penting, bukan lagi tentang isi pesannnya. Kehadiran media massa telah
lebih banyak mengubah kehidupan manusia, lebih dari apa isi pesan yang mereka
sampaikan.
Dilema yang kemudian muncul seiring dengan semakin
pesatnya perkembangan teknologi komunikasi adalah bahwa manusia semakin
didominasi oleh teknologi komunikasi yang diciptakannya sendiri. Teknologi
komunikasi bukannya dikontrol oleh manusia namun justru kebalikannya, kita yang
dikontrol oleh mereka.
Sebagai contoh, betapa gelisahnya kita kalau sampai terlewat
satu episode sinetron kesayangan yang biasanya kita tonton tiap hari. Atau
mungkin kalau kita sudah lebih dari seminggu tidak membuka halaman Friendster
di internet. Satu hari saja tidak menonton televisi mungkin kita akan merasa
betapa kita telah ketinggalan berapa banyak informasi hari itu.
Tekhnologi Komunikasi
Dan Informasi
Teknologi komunikasi dan
informasi, atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information
technology adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu
manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau
menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan
tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi komunikasi dan
informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV,
peralatan rumah tangga elektronik, peranti genggam modern (misalnya ponsel).
Pada dasarnya teknologi komunikasi dan informasi memiliki
pengertian yang sama. Teknologi komunikaasi memiliki pengertian, semua bentuk
teknologi yang mendukung semua bentuk proses komunikasi. Proses komunikasi
disini bias komunikasi tatap muka dalam semua bentuknya, komunikasi kelompok,
ataupun komunikasi media massa (Wahyudi, 1991: 243)
1. Sejarah Perkembangan Teknologi komunikasi
Teknologi
Komunikasi adalah peralatan perangkat keras; struktur-struktur organisasional
dan nilai-nilai sosial yang dikoleksi, diproses dan menjadi pertukaran
informasi individu-individu dengan individu - individu lainnya. Kronologis per kembangan komunikasi antar
manusia antara lain :
a. Periode I Periode tulisan, 400 SM –
Sekarang
Tahun 4000 SM orang Sumeria mulai menulis
di tanah liat. Tahin 1041, Pi Sheng (Cina) menemukan alat cetak buku sederhana.
Namun Pada Tahun 1241 di Korea masih menggunakan tanah liat sebagai alat tulis.
b. Periode II Periode cetakan, 1456 –
Sekarang.
Tahun 1456, kitab suci guttenberg dicetak
dengan cetakan besi yang dilakukan dengan mesin hand press. Tahun 1833
sirkulasi media massa diawali dengan surat kabar Penny Press – The Newyork Sun.
c. Periode III Periode tlekomunikasi, 1844 –
Sekarang.
Tahun 1880, Heinrich Hertz menemukan
elektromagnetik. Tahun 1844, Samuel Morse pertama kali mengirim pesan denngan
telegraf. Tahun 1876, Alexander Graham Bell pertama kali mengirim pesan dengan
telepon. Sampai pada akhirnya tahun 1941, siaran komersial televise pertama.
d. Periode IV Periode komunikasi 2 arah,
1946 – Sekarang.
Tahun 1946, Kerangka dasar computer dengan
18.000 vacuum tube pertama kali dibuat oleh University of Pennsylvenia.
2. Bahasa Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pers
sebagai salah satu bentuk media, tentu saja mengimplikasikan sungsi mediasi
antara masyarakat dunia. pada fase tertentu, pelaksanaan tugas perancangan
informasi itu mendorong lahirnya fenomena institusi baru dari pers, yakni
bahasa. media berfungsi menjadi penerjemah kita dalam membuat pelbagai
pengalaman (ex-perience) sosial dan perubahan sosial, yang menyediakan kita
berbagai instruksi dan arahan sosial.
Model-model
teori komunikasi massa antara lain mengembangkan bagian media content and
structure. McLuhan dan Harold Adams Innis mengolah arahan isi dan struktur
media sebagai bagian yang menekankan
pengiriman (sending) dari proses komunikasi massa, dan akhir keseluruhan
prosesnya kemudian melahirkan upaya penyandian (encoding).
Kata-kata
seringkali berarti seluruh rangkaian tindakan, pikiran, perasaan dan akibat,
tulis Walter Lippmann (1992: 57-70) ketika mengupas opini umum melalui sudut
pandang pengalaman kewartawanannya di dalam realitas pers politik Amerika paruh
pertama abad ke-20. melalui buku tua Lippmann, jurnalisme dijelaskan sebagai
institusi yang memproduksi kecepatan kata-kata, dan kejelasan makna.
B. Seorang Jurnalis
Profesi
seorang wartawan atau jurnalis adalah profesi terhormat karena profesi ini
menuntut pengetahuan dan keahlian dalam melaksanakan tugasnya.tugas mulia ini
jangan sampai dinodai oleh segelintir orang yang dapat mencenderai citra
wartawan secara keseluruhan. untuk itu, peningkatan terhadapdisiplin profesi
harus teus diupayakan dan dipegang teguh oleh semua wartawan.
C.
Politik Media Dalam RUU APP
Isu tentang lahirnya Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan
Pornoaksi (RUU APP) telah menarik perhatian semua komponen bangsa, baik kaum
agamawan, politisi, aktivis organisasi, kaum selebritas, pemilik modal,
kapitalis, maupun komponen bangsa lainnya. Pro dan kontra tentang RUU APP ini
telah menarik perhatian media untuk mengonstruksi realitas yang ramai terjadi
dikalangan masyarakat saat itu.
1.
Melindungi Bangsa dari Dekadensi Moral
Niat awal munculnya gagasan perlunya RUU APP adalah untuk melindungi segenap
bangsa dari dekadensi moral yang selama ini sudah berada pada titik nadir yang
menggelisahkan. Banyak kasus pemerkosaan yang terjadi di negeri ini setelah
pelakunya menyaksikan film porno. Mengamati peristiwa-peristiwa tersebut,
menunjukan bahwa dampak negative dari tayangan pornografi dan pornoaksi bukan
hanya isapan jempol, melainkan realitas yang dari waktu ke waktu semakin
meningkat.
Dengan moralitas bangsa yang baik, kita akan menjadi bangsa yang kuat
dan tahan uji dalam menghadapi berbagai tantangan globalisasi dan modernitas.
Demikian pula dengan memiliki generasi yang kuat, nasib bangsa ke depan akan
lebih cerah- kesejahteraan lahir batin akan tercapai.
Komunikasi
Antarbudaya Dalam Perspektif Teori Interaksi Simbolik
Menurut Mulyana dan Rakhmat (1993:13) mengemukakan bahwa sebelum
perilaku dikatakan sebagai sebuah pesan, terlebih dahulu perilaku itu harus
memenuhi dua syarat, yaitu perilaku harus diobservasi oleh seseorang dan
selanjutnya perilaku harus mengandung makna. Pesan verbl terdiri dari kata yang
terucap atau tertulis (berbicara dan menulis adalah perilaku yang menghasilkan
kata), sedangkan pesan non-verbal adalah seluruh gerakan anggota badan. Menurut
Harold Lasswell dia menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur, yakni
komunikator (penyampai pesan), pesan, media, komunikan dan efek (akibat).
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
melalui sebuah media yang menimbulkan efek tertentu. Paradigma Lasswell ini
lebih relevan dengan termisnologi komunikasi massa, karena media massa (media
cetak ataupun elektronika) menjadi alat penting dalam penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan. Menurut Aristoteles menyatakan bahwa komunikasi
ialah penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan atau menurut
paradigma Carl I.Hovland komunikasi adalah prosesseotamg individu (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dengan lambang kata) untuk mengubah tingkah
laku orang lain (komunikan).
A. Komunikasi Antar Budaya
Menurut Collier dan Thomas (Jandt,1998:37) mendefinisikan komunikasi
antarbudaya adalah komunikasi di antara orang yang memiliki identitas berbeda
dari budaya lain. Komukasi antarbudaya adalah suatu bentuk komunikasi di mana
sumber pesan dan penerimanya berasal dari budaya yang berbeda: perbedaan
karakteristik perilaku, nilai atau norma budaya yang dianut, keyakinan, simbol
verbal dan non-verbal yang digunakan. Komunikasi antarbudaya akan lebih
dipahami sebagai perbedaan budaya dalam mempersepsi objek sosial dan kejadian
yang ada. Budaya mempengaruhi proses persepsi sedemikan rupa sehingga kita
memiliki tatanan sosial yang bergantung pada budaya. Hambatan komunikasi yang
disebabkan oleh perbedaan persepsi ini dapat dikurangi dengan pengetahuan dan
pemahaman terhadap faktor budaya yang berbeda yang disertai dengan
menghilangkan prasangka rasial dan kesukuan yang dapat menghambat komunikasi
antarbudaya. Dengan mengarungi perbedaan itu maka komunikasi antarbudaya akan
berlangsung komunikatif. Menurut Stewart L.Tubis dan Sylvia Moss (1996:236)
mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya dapt terjadi dalam konteks komunikasi
apapun, mulai dari komunikasi antarpersona hingga komunikasi organisasi, dan
komunikasi massa.
Kendala
– Kendala Komunikasi Antar Budaya
Menurut Stewart
L.Tubbs dan Sylvia Moss (1996) ada beberapa prinsip yang dikemukakan para
teoretisi berkenaan dengan komunikasi antarbudaya, yaitu :
·
Suatu sistem sandi bersama yang terdiri dari dua aspek, verbal dan nonverbal.
Sarbaugh berpendapat bahwa tanpa suatu sistem bersama, komunikasi tidak mungkin
terjadi secara efektif, akan terdapat berbagai tingkat perbedaan. Semakin
sedikit persamaan sandi, semakin sedikit komunikas yang mungkin terjadi.
·
Kepercayaan dan perilaku yang berlainan di antara pihak yag
berkomunikasi, merupakan dasar bagi mereka (orang yang berkomunikasi) dalam
memberikan respons yang berbeda dan kepercayaan serta perilaku kita
mempengaruhi persepsi kita terhadap orang lain.
·
Tingkat mengetahui dan menerima kepercayaab serta perilau orang
lain. Ada dua kompenen tingkat mengetahui dan menerima kepercayaan serta orang
lain : pengetahuan dan penerimaan. Bukanlah sekedar pengetahuan mengenai
perbedaan saja yang dapat menimbulkan masalah, melainkan tingkat penerimaan
kita pun dapat menimbulkan
masalah.
1.
Pesan Verbal
Pesan verbal, yaitu pesan yang berbentuk bahasa lisan ataupun
tulisan. Perbedaan bahasa akan menjadi kendala dalam berkomunikasi. Menurut
Stewart, perbedaan bahasa dapat menukik lebih jauh lagi daripada kekacauan
dalam penerjemahan.
2.
Pesan Nonverbal
Pesan nonverbal, yaitu pesan yang berbentuk isyarat, gerak, sikap,
dan gambar. Beberapa budaya memperlakukan faktor nonverbal seperti penggunaan
waktu dan ruang secara berbeda dan isyarat nonverbal untuk memperoleh informasi
mengenai makna pesan verbal.
3.
Norma
Norma adalah aturan mapan tentang perilaku yang diterima dan layak
serta norma budaya di suatu negara berbeda dengan negara lain.
4.
Peranan
Peranan adalah perangkat norma yang berlaku bagi kelompok yang
spesifik dalam suatu masyarakat dan peranan juga sangat bervariasi dalam
berbagai budaya. Perbedaan peranan pria dan wanita merupakan perbedaan yang
paling nyata dalam hubungan manusia.
5.
Kepercayaan dan Nilai
Kepercayaan dan nilai adalah nilai universal yang dianut oleh suatu
budaya tertentu, dan mereka menaati nilai tersebut. Penelitian lintas-budaya
terbaru menunjukkan bahwa terkadang sistem kepercayaan dan nilai dapat
memperbaiki kemampuan kita untuk menyesuaikan diri ketika tinggal di sebuah
negeri lain.
6.
Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah kecenderungan menghakimi nilai, adat istiadat,
dan perilaku atau aspek budaya lain dengan menggunakan nilai, adat, istiadat,
perilaku atau aspek budaya kelompok kita sendiri sebagai standar penilaian.
Tetapi etnosentrise bisa sangat mengganggu persahabatan dan persaudaraan
diantara kita dan masyarakat harus menjauhi sikap etnosentrisme tersebut dengan
cara mencari persamaan dan memperkecil perbedaan diantara budaya yang berbeda
tersebut, sehingga bisa saling menghargai dan menghormati satu sama lainnya.
7.
Stereotip
Stereotip adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan bedasarkan
prasangka yang subjektif dan tidak tepat atau generalisasi berdasarkan
pengalaman orang terbatas. Menurut Hamilton disamping menciptakan pengharapan
mengenai bagaimana orang yang berperilaku, juga sering menimbulkan ramalan yang
dipenuhi sendiri karena kita bertindsk berdasarkan informasi yang kita percayai
sebagai kebenaran.
B.
Perspektif Teori Interaksi Simbolik
Proses interaksi pikiran manusia adalah bentuk interaksi dengan
dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan nya. Pikiran berfungsi mewujudkan
diri yang disebut aktivitas pikiran. Komunikasi antarbudaya dengan interaksi
simbolik memiliki kesamaan yang mendasar yaitu terletak pada simbol yang
digunakan yang menggunakan simbol verbal (kata) ataupun simbol nonverbal (gerak
– gerik anggota badan) sedangkan perbedaan nya terletak pada implementasi
komunikasinya. Menurut Sudjarwo teori interaksi simbolik menekan pada kemampuan
individu untuk berinteraksi menggunakan simbol dan memaksakan definisi realitas
subjektif mereka sendiri terhadap situasi sosial yang mereka hadapi dan menurut
Judistira mengatakan bahwa teori interaksi simbolik itu memfokuskan kepada asal
interaksi, yaitu aktivitas sosial yang bersift dinamis dalam kehidupan
individu. Dengan demikian prespektif interaksi simbolik terhadap komunikasi
antarbudaya adalah bahwa komunikasi antarbudaya lebih luas cakupannya, bahkan
lebih rumit dalam implementasinya karena memerhatikan budaya, keyakinan, dan
filosofi dan berbeda. Begitu pula proses pemaknaan simbolnya memerlukan kecerdasan
pemikiran dan ketelitian menarik stimulus sehingga komunikasi akan berlangsung
komunikatif serta efektif.
*************